Terus terang aku merasa risih dipeluk. Ditariknya sarung keatas sehingga terbukalah bagian kemaluanku. Bokep montok Sambil aku menindih mbah penisku dipegang mbah dan diarahkan ke lubang vaginanya. Juga senang mengusap-usap jembut dan menjepitkan jari tengahku ke sela-sela memek. Badannya meski kelihatan lembut, tetapi perkasa karena mungkin pengaruh warna kulit yang tergolong sawo matang. Naluriku mendorong aku melakukan kembali gerakan naik turun seperti tadi. Aku memilih tidu di kasur empuk tempatnya mak dan mbah biasa tidur. Terasa vaginanya licin tapi juga tidak mudah memasukkan penisku. Mungkin itu naluri yang menuntun semua gerakan. Mbah kadang-kadang menundukkan penisku agar masuk ke sela-sela pahanya sambil memelukku erat. Yang bikin makin menegangkan, si mbah kadang-kadang memegang-megang penisku seolah-olah mengukur perkembangannnya, Si mbok juga disuruh Mbah merasakan perkembangan penisku. Nenek merintih – rintih aku perlakukan begitu. Aku mengejang-ngejang menyemprotkan mani ke dalam memek mak dan mak mengunci tubuhku ketat sekali dan kedua tangannya juga




















