Namun Lidya malah membalasnya dgn sinar mata yg saat itu sangat sulit ku artikan.“Kenapa kau menciumku..?” tanyaqu polos.“Aqu mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya.“Cinta..?” aqu mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Bokep viral terbaru Aqu ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Bahkan kepalaqu terasa pening dan berdenyut menatap badan yg polos dan indah itu. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurqu sudah 21 tahun.Hampir lupa, Saat ini aqu masih kuliah. Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaqu sembari terus-menerus memuji. Aqu benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Bahkan badanku dgn badan Lidya sudah hampir tak ada jarak lagi. Sedangkan aqu sendiri sama sekali tak peduli, tetap menganggapnya hanya kawan biasa saja.




















