Aku yang hendak menyalakan rokok, menoleh. “Nih kak !”, kataku sambil meletakkan gelas susu disebelah kanan. Bokepindo Aku dan kak Dewi saling menyayangi sebagaimana adik dan kakak. Kedua tangan kak Dewi membelai-belai rambutku. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupku. “Ah…shhh..kak….!”,
Tanganku perlahan merayap kearah pinggang kak Dewi, meremasnya perlahan seiring geliat kenikmatan. Pengahasilan yang lumayan besar memungkinkan ia menangung segala keperluan kuliah ku. Kunyalakan lampu lalu membuka kunci pintu kamar. Rasanya Tedy gampang terangsang deh !”, kubuka mataku, keterkejutan nampak diwajah kak Dewi. Setidaknya lebih baik dari pada kost-kostan. Napasku memburu. Aku geleng-geleng kepala, ada rasa marah, kesal. Dan yang terpenting aku punya sesuatu untuk kunikmati. Nafasku memburu. Akhirnya kulepaskan. Sambil bertanya-tanya didalam hati, aku bermaksud kembali ke kamarku. PLN sialan !
