Sitha memang tidak pernah tampil tanpa riasan lengkap, rambut tertata, dan pakaian mencolok; tidak hanya sejak dia membuka salon, tapi sejak dia remaja. Bokep tobrut Bukan pertama kali dia disepong; cewek-cewek langganannya lebih kenal dengan rasa kemaluan Bram daripada Mirna. Di dadanya bersandar Mirna yang awut-awutan, make-up tebalnya luntur setelah entah berapa ronde berperan sebagai pelacur demi Bram.Dari lubang duburnya yang terasa agak nyeri, mengalir sedikit benih Bram yang tadi dikeluarkan Bram di sana. Adiknya itu tidak bisa dibilang ganteng, malah tampangnya terhitung pas-pasan. “Bukan… bukan gitu… tapi kamu… Aku… nggak…”
Mirna tambah sewot. Cuma ekspresinya memang berubah; kalau tadi ekspresi PSK cari mangsa, sekarang tampang PSK kena razia. Di cermin terlihat pantulan muka Mirna yang cemberut. Mirna melihat Sitha seperti berpikir sambil merokok, lalu membetulkan tali sackdressnya yang melorot dari bahu. Bram tersenyum penuh kemenangan sambil membuka dasinya.
