Kemudian Om Bayu sejenak menghentikan jilatannya. Bokepindo Om Bayu kemudian bangun dan mulai melepaskan pakaiannya. Sesaat kemudian kilatan cahaya serasa berpendar di mataku. Perasaan nikmat mulai menjalar ke seluruh tubuhku, terasa ada yang mengganjal dan membuat kemaluanku serasa penuh dan besar. Kemudian Om Bayu menarik kedua kakiku, sehingga menjulur ke lantai sedangkan pantatku berada tepat di tepi tempat tidur. Kepala kemaluannya mulai ditekan masuk ke dalam lubang kemaluanku dan dengan sisa tenaga yang ada, aku mencoba mendorong badan Om Bayu untuk menahan masuknya kemaluannya itu, tapi Om Bayu bilang tidak akan dimasukkan semua cuma ditempelkan saja. “Waah… kulit kamu halus ya, Rin… kamu pasti rajin merawatnya”, katanya. Bayangan hitam menutupi seluruh pandanganku. Tapi setelah melihat mukanya yang bersungguh-sungguh akhirnya aku menurutinya. “Ssstthh… aahh… Ooomm… aahh…”, eranganku terdengar lirih, dunia serasa berputar-putar, kesadaranku bagaikan terbang ke langit.
