yuk..!”
Tidak ngomong apa-apa lagi, Irene langsung berjalan meninggalkanku yang hanya tersenyum saja melihat dia sewot gitu.Sambilmembuang keringatnya si ‘kecil’ (baca: pipis) di toilet karena merasatenggorokanku agak gatal, aku sampai tersedak batuk kencang sekali. Bokep brazzers Lidah kami saling melumat.Lidahku mengusap rongga mulut atasnya yang bikin kepala si ‘Allien’sampai mendongak ke atas (ciuman khas Iyan) sampai megap-megap. dia tetap saja pasang wajah sewot.Kugandeng tangannya ke arah pintu Estilo-ku, kududukkan dia di jok kulit mobilku, lalu aku jongkok di bawahnya. Akhirnya kami bertiga menuju pelataran parkir. Tangannya meraih penisku dan disiapkannya untuk penetrasi di kewanitaannya.Kuraihtubuh Irene dalam gendonganku, kusandarkan dia di white board. Good tasted..?”
“God bless my little brother,” sambil kuangkat kepala Irene yang senyum setelah ucapanku tadi. Emang taksi apa nganterin kamu, mo bayar berapa sih sekali anter?”
“Neh bayar.. bikin tambah ‘melar’. Sambil jongkok dia kulum penisku.




















