Badannya kembali mengejang kuat sambil bergetar hebat menikmati irama goyangan pantat saya serta dahsyatnya batang kemaluan saya. “aaghh Pak…, ooohh..,
Pak…, eennaakk paakk…, uuughh”, begitulah rintihan dan lengguhan nikmatnya seirama dengan maju mundurnya pantat saya. Bokep jilbab Nikmat sekali memang rasanya, saya tetap terus memaju mundurkan pantat saya, maklum saya termasuk pria yang butuh waktu lama bila bercinta. Tiba-tiba kaki kanannya diturunkan, kemudian kedua kakinya dilingkarkan ke belakang pantat saya, lalu dia setengah bangun, tangan kanannya memegang leher saya, sedangkan tangan kirinya menopang badannya. Saya berdiri dengan badan merapat di badannya yang duduk di kursi sambil saya memandang ke arah jalan di luar.Saking dekatnya tak terasa kemaluan saya menempel ke lengan kanannya.




















