“Dia pindah ke lain hati. Bokepindo Sadis enggak, tuh?” tukasnya.Pernah juga pada malam yang lain, seorang lelaki setengah baya meminta Hera menemaninya duduk di sofa. Namanya saja klub, ulah para pengunjungnya terkadang diluar kontrol kesadaran normal akibat pengaruh alkohol atau obat-obatan yang bisa bikin fly.Menurut kesaksian Hera, beberapa kali ia melihat kejadian: laki-laki menampar perempuan dan perempuan menampar laki-laki. Selain cekatan, dibutuhkan juga kesabaran yang tinggi dalam melayani para tamu yang terkadang menyebalkan. Ia mengaku tak sekalipun pernah menganggur semenjak tinggal di Jakarta. Orang seperti Hera baru terlelap ketika sebagian pekerja lainnya hendak memulai aktivitas. Bayangkan, muntahan itu mengotori hampir seluruh baju gue bo! “Sampai sekarang gue masih inget wajah penipu berbau ‘naga’ itu,” katanya lagi dengan wajah geram.Pahit manisnya bekerja di dunia gemerlap (dugem) sudah pernah ia rasakan. “Rata-rata tetangga kos tau kok pekerjaan gue apa.




















