Wah, hebat. Bokep cina Nggak enak, nggak bisa peluk kamu. tanyanya balik sambil menatapku luruslurus. rus.. Dari balik monitorku sesekali kutengok ia. Tidak berhasil. Buruburu ia kubawa ke kursi terdekat. Masa, sih? Setengah paksa kulepas ia. Rambut lurusnya basah bekas keramas. Sensual? Dinding keramik ruang kerja kami memantulkan bayangan tubuh kami yang saling merapat, persis seperti lambang YinYang. Tanpa malumalu. Masa, sih? Ia mengangkat muka dari laptopnya. Kompak juga kalian, makinya kemudian. Mhhm. Kukecup dahinya. Jemarinya mencengkam lenganku saat kususuri sisi lehernya dengan bibirku. Terpikir olehku, bagaimana rasanya.Seharian si Tanti duduk di depanku, ia nyaris tak bersuara. Tanti agaknya benarbenar tahu cara membuat lakilaki meniti ekstase.Lidahnya menyusuri batang kemaluanku hingga ke pangkal zakar. tanyanya. Ia seakan tahu apa yang kuinginkan dan membiarkan aku berbuat semauku. katanya ringan meramal pikiranku.Aku nyaris tersedak asap rokokku. Tarikan napasnya pendekpendek dan tersendat. Kukecup dahinya.




















