“Harusnya Kiki tiba sebentar lagi. Bokep tobrut Mereka mulai masuk pada subyek dimana keduanya merasa nyaman dan saling percaya untuk saling bebagi, dan untuk pertama kalinya dia merasa percaya diri di hadapan Kiki. “Hai, Dina,” sapanya, dengan nada suara seramah mungkin. Kiki tersenyum, tak menghiraukan tangan Dina, perasaannya dibalut pengaruh minuman. Jadi tidak harus sama aku untuk pergi ke sana kan?” “Memang sih,” jawab Kiki, sambil memainkan kabel telpon. Semua orang kecuali Dany menatap Kiki dengan penuh perhatian, dan Kiki segera dapat merasakan di mana keberadaannya kini. Diraihnya alat pencukur dan merampungkan ritual mandinya: shampoo, sabun, masturbasi dan mencukur. Kiki tidak memperhatikan Dina saat datang ke sini. Keduanya saling membisu untuk beberapa menit lamanya hingga tiba-tiba sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Kiki, “Kamu sudah pernah tidur dengan salah satu dari pria-pria di sana belum?” Kini giliran Dina yang merasa jengah.
