Belum sempat aku keluar dari
pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.“Didik .. Bokep STW Dia pulang setiap 2
minggu atau sebulan sekali. “Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Lucu kepalamu,” Mbak Mira sewot. Kudaratkan bibirku di bibir vaginanya,
kukecup pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau
ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Lumayan gede dan kelihatan menantang
kalau dilihat dari samping,sehingga rasa-rasanya ingin tanganku
menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku
tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Mira sudah lebih dulu memencet
hidungku. Jadi, cuek adalah cara paling baik.” Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet
ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Miralangsung menuju kulkas yang sepertinya terus on. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Mira sudah bangkit dan bergeser ke
samping. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati
leherku, berpMira-pMira. Setelah itu dia berjalan ke belakang
ke arah kamar mandi. “Farah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin
keluguan dia!”




















