Aku bahagia dengan keluargaku yang kini usia perkimpoian kami meginjak tahun ke-5. Bokep arab Kini aku yang naik-turun sambil ia remas dan isap dadaku. Ingin rasanya aku memarahinya tapi aku malah terkejut karena pria itu adalah teman dekatku dulu.“Betulkah ini Reyna?”, tanya. Tak ada kata yang bisa kuucapkan, aku hanya terdiam lemas.Keesokan harinya aku balik ke kota M. Aku bahagia dengan keluargaku yang kini usia perkimpoian kami meginjak tahun ke-5. Deru nafas kami mulai tak terarah, tangannya mulai menyelusuri tubuhku.“Bang…, bang…, jangan kita sudah menikah”, kataku lirih, tapi ia malah melumat bibirku sehingga aku tak kuasa. “Terima kasih sayangku”, sambil ia kecup keningku.“Kamu adalah wanita yang paling sempurna di mataku”, katanya lagi. Aku berdiri mengambil minumannya.“Bang, ini minuman kesukaan Abang”.“Oh…, Sayangku (ia dulu selalu memanggilku sayang) kamu masih ingat yach?”, tanpa setahuku ia memelukku dari belakang, jantungku berdetak cepat.“Bang…, bang lepaskan nanti minumannya tumpah, ia mengambil gelas yang




















