Sampai saat dimana wajah Denny akan turun dan menikmati buah kembarku, bom waktuku akhirnya meledak.“Denny… Jangaaann.. Bokep jepang kok murung gitu si teh, maaf kalau pertanyaan Ivana buat teteh sedih, kangen yah ”“Yah, begitulah Fa, namanya juga suami pasti dikangeninlah apa lagi jauhkan, kamu aja yang bedanya cuman kecamatan tiap hari telponan mesra-mesraan, apalagi teteh yang beda negara.”“Ihh.. Kalau kayak tadi jepitannya kerasa banget, hampir keluar aku” ucap Denny sambil sedikit ia menarik napas dan berhenti menggoyangkan pinggulnya.Ketika Denny berhenti barulah aku bisa tahu dan merasakan ukuran penisnya yang jujur lebih gede dan panjang dibanding punya suami.“Sssttt ahhh.. Kalau ibu banyak nahannya makin lama kita, kalau lama bisa ketahuan kita, kalau ketahuan mau ibu kayak Ivana di entotin tuh satpam.” ucap Denny dengan cepatnya membuatku jadi binggung..“Maksud kamu apa?




















