Jepitan vaginanya sangat ketat seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih dalam.“Akhh.. XNXX berhenti dulu yaaa… istirahat sebentar aja… nanti boleh lagi….” Fang Yin mencoba menolakku, tapi tubuhnya yang sudah lemah tidak kuasa menahan masuknya penisku ke dalam vaginanya. hooonnneeeyy.. mmhh… yess…. Aku keluar..” katanya dengan kedua pahanya mengunci pinggangku dengan kuatnya sampai akhirnya kurasakan melemas dan jatuh terlentang di sofa.Aku yang masih belum apa-apa mengangkat tubuhnya ke tepi tempat tidur. Kutatap matanya yang pasrah.“Kita masukkan? Bibirku menyedot bibirnya dan kadang dengan gemas menyedot puting susunya. tanyaku. Aku ingin Fang Yin merasakan orgasme yang terus-menerus tanpa henti. Kutatap matanya yang pasrah.“Kita masukkan? Masih setengah badannya di tempat tidur, kubalikkan tubuhnya sehingga pantatnya tertungging dan kaki tertekuk ke bawah sementara buah dadanya tergencet tubuhnya dengan tempat tidur.Posisi ini sangat menantang, pantatnya bulat padat berisi dengan gundukan vaginanya terjepit di batang pahanya yang padat.




















