Bagaimanapun saya senang, langkah kedua saya berhasil.Hal itu membuat Mba’ Erna tidak bisalagi mencapai klimaks dengan Mas Andy. Siang ini saya menjumpai Idris di kantornya,“ Hai Irwan, apa kabar ? Bokep rusia ”, tanya Idris.“ Bukan buwat aku maksudnya Wan, tapi ini untuk orang lain ”, terang saya.“ Hmmm… memangnya untuk siapa ? ”, tanya-nya.“ Ini ada hadiah dari saya, saya mau memberikan kemarin tetapi lupa ucapku sambil menunjukkan bungkusan Kaset itu ”, ucapku.“ Oh, baiklah ”, ucap Mba’ Erna sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu.“ Eee…tunggu dulu Mba’, ini isinya Kaset, saya mau lihat apa bisa muter nggak di komputernya Mas Andy ”, ucapku mengarang alasan.Sedikit keberatan kelihatannya, akhirnya Mba’ Erna mempersilahkanku untuk masuk, saya yakin dia juga kurang ngerti tentang komputer.




















