Aku selalu senang memperhatikan mesin-mesin yang berjalan angkuh itu. Bokep india “Terima kasih banyak, Pak. “Beli ini, Pak, beli ini, Bu,” kata anak laki-laki itu. Dia menjajakan kantong-kantong plastik hitam itu ke setiap pengendara yang singgah karena lampu merah. Seperti biasa, aku berdiri di tempat ini, di dekat tiang nama jalan yang bertuliskan Jalan Merdeka Raya. Itu cuma dugaanku. “Woi!” teriak salah satu anak dari gerombolan itu dengan kasar. “Woi!” teriak salah satu anak dari gerombolan itu dengan kasar. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang hilang kendali menabrak anak laki-laki itu. Aku tidak tahu tapi aku teramat jengkel dengan diriku sendiri. Aku memang tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Sehabis menikmati dunia, anak-anak itu berpencar lagi, termasuk anak laki-laki yang kembali ke dekat tiang lampu merah. Adakah yang lebih tabah dari aku? Aku serius soal ini.




















