Aku mengangguk. Akibatnya, tahun itu aku tidak naik kelas. XNXX “Bilang dong…” suara Tante Ning semakin lembut. Sampai tiba-tiba kulihat tangannya merayap… meraba selangkanganku!Aku terkejut, bercampur malu karena ketahuan saat itu aku sudah “ngaceng”. Tante Ning juga. Aku mengangguk. Nafsuku berkobar-kobar lagi.Tante Ning mengajakku masuk ke kamar. Entah siapa yang memulai, kami lalu berciuman bibir. Tapi bagaimanapun Tante Ning mengalami kesulitan karena aku masih setengah hati.Tante Ning menciumi mukaku. Itulah untuk pertama kalinya aku mencapai orgasme yang sesungguhnya, setelah sekian lama aku hanya dapat merasakannya dengan “ngocok” di kamar mandi.Aku tidak tahu bagaimana perasaan Tante Ning waktu itu. ayooo… genjot Vaaannn..!” teriak Tante Ning saat merasakan batang kejantananku mulai menikam-nikam liar vaginanya. Jantungku semakin bergemuruh. Tapi ternyata dia memilih cara lain. Maka aku terus memejamkan mata rapat-rapat, sampai kurasakan Tante Ning mengecup pipiku. Pikiran jorokku bertambah. Entah kenapa, tahu-tahu “anu”ku berdiri lagi.




















