“Rambutmu wangi Dik, baru keramas ya..?” katanya lembut dekat dengan kupingku. Bokep colmek Aku merasa kemaluanku begitu penuh hingga aku tidak dapat merasakan gerakan ototnya lagi. Dia menyibakkan rambutku dan menciumi tengkukku. Tanganku pun mulai bergerak membelai daerah selangkangannya. Kuraba batang kejantanannya yang masih mengeras dan dengan perlahan kuarahkan ke mulutku. Sebenarnya, aku sudah sering ditinggal sendirian di rumah. ooh.. Kami melakukan hal itu selama beberapa saat, hingga akhirnya aku berkata, “Mas, jangan di sini.”
Dia mengamati wajahku. Tanganku pun mulai bergerak membelai daerah selangkangannya. Tetapi entah mengapa, malam itu aku merasa sangat kesepian. “Aku juga ingin merasakannya..,” dia berkata membalas senyumanku.Posisi kami sudah berbalik. Bibir kami masih tetap berpagutan. Kisah ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu. Dia meraba bibir kemaluanku, sedangkan aku meraba batang kejantanannya. Dilebarkannya kedua kakiku dan dengan gerakan yang pasti dia membenamkan kepalanya di antara kedua kakiku itu.







