“Aduh kejauhan Om, rame lagi, gimana kalo cafe *** aja?”. Bokep barat Untuk beberapa saat, kembali baik Cinta maupun Om Ridwan tak mengeluarkan kata-kata. Itu pun tidak lama, karena setelah pelayan pergi suasana kembali seperti semula. “Kamu mau makan apa?”. Laki-laki itu sepertinya hampir sebaya dengan Om Rudi. “Oke Om”.Cinta menutup ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas. Sengaja Cinta berbicara cukup lama dengan sales penjaga counter-counter yang dimasukinya. Sejenak Cinta berpikir. Cinta kemudian mengeluarkan laptop dari dalam tas. “Gak nganterin sampai mobil nih?”. Ia berusaha memalingkan wajahnya, walaupun ia tahu kalau usahanya itu pastilah sia-sia belaka. Mungkin ‘klien’ baru, pikir Cinta. Faktor sosial? Lenguhan panjang keluar dari mulut Cinta ketika batang tegang Rido memasuki dirinya. “…Ja-jadi semua kebaikan yang Om tawarin tadi cuma karena ini?”. Direktur di sebuah perusahaan ekspor impor milik orang tuanya. Menatap tajam ke arah Cinta. Nanti kamu bawa skripsi kamu ntar Om baca dulu











