Eksanti akhirnya membuka kaos ketat warna orange-nya di depan mataku. dan bergoyang untuk menetralisir pengalaman yang dialaminya. Bokep ojol Tiba-tiba, memandang tajam ke arahku, dengan muka yang agak berkerut masam. Kali ini tanpa malu-malu aku membocorkan dengan sepengetahuan Eksanti.Dia mencoba menarik turun ke ujung celananya untuk menutupi sedikit pahanya yang sedang saya nikmati. “Aku juga ingin membantu Mas agar tidak perlu memikirkanku lagi, tapi..” kalimatnya terputus.Dalam hati aku tersenyum dengan kalimat “ingin membantu..” yang diucapkannya. Saya mencoba mencairkan suasana, dengan bertanya-tanya mengenai kesibukan pekerjaan hari itu.Selama aku bertanya kepadanya, ia hanya menjawab singkat dengan kata-kata iya dan tidak. Namun aku tidak mengurungkan niatku untuk bertemu dengan Yoga. Aku mempermainkan dengan lidah dan gigiku. Aku menekan perlahan, seiring dengan menarik buah di pantatnya ke arah tubuhku. Agar aku bisa melupakanmu”, kataku memohon. “Aku tanya, kok malah balik nanya ke aku sih?”, ia bertanya dengan nada agak ketus.
