Air mata mengalir keluar. Bokep tobrut Noda-noda putih yang telah mengering seakan-akan menjadi hiasan selangkangan Dinda. Padahal kemarin-kemarin perbuatan paling parah dari fansnya paling hanya mencubit sangat kencang. Dinda memegang perutnya, entah sudah berapa liter sperma yang telah menggenang di rahimnya. Dan untuk Dinda, entahlah, apa dia harus merasa sedih atau bagaimana menjadi budak seks bagi 2 pelayannya sebab kata-kata dan perintah cabul dari Sardi dan Jajang yang melecehkannya malah menimbulkan rasa geli dan memancing gairahnya. Bukan siap untuk menjajah lagi, tapi mungkin, lebih tepat jika dikatakan siap ‘mengawal’ sang artis imut bernama Dinda Kirana di atas singgasananya alias ranjangnya yang sudah awut-awutan dan noda sperma dimana-mana. “eii Din ! Bukan karena sakit seperti yang ia bilang, melainkan karena ia sibuk melayani nafsu bejat supir dan pembantunya di atas ranjangnya sendiri seharian. Tapi, percuma saja. “pook pook”, sambil asik terus mencipok Dinda, Jajang meremasi dan menepuk-nepuk bongkahan pantat




















