Oh dia ada di sini, ke sini saja. Namun kata-kata “bule” itu menambah emosi yang memang sudah terpancing sebelumnya. Bokep “Kamu lebih serius, kan?” Jay menatap lekat pandangan mataku. Entahlah, itu urusan wanita. “Yang tadi itu,” kata Chie.“Chie, bagiku keperawanan itu sama saja bagi semua orang. “Aku hanya bertanya,” kata Chie. Aku tahu itu, aku bukan seorang bodoh. Sementara kurasakan cubitan jari-jari mungil itu di pipiku.Malang, pukul 01:15 WIBAku menikmati udara malam pegunungan ini, seakan-akan aku sendirilah yang memegang peranan hantu dalam kegelapan ini. “Ray! Kuangkat telapak tangan di mataku, menariknya ke depan sehingga pipi gadis itu menyentuh pipiku. “Chie?” tanyaku. Keperawanan itu datang dari hati, bukan dari sekedar selaput dara ataupun yang biasa disebut orang-orang darah malam pengantin.”
Kunyalakan batang rokok di sudut bibirku. “Bule? “Kalian berdua. Kunikmati setiap bagian kemaluanku yang mendesak masuk. Namun aku tak tahu harus tertawa ataukah menangis mendengar sindiran itu.




















