Reza hanya tersenyum melihat aksi Dewi dan Adam. Sementara bapaknya keluar kamar hanya berhanduk duduk depan Fasa sambil tersenyum.“Gimana sekolahnya Fasa?”
“Emmm… Fasa harus ikut les malem bapak”
“Kapan?”
“Mulai malam ini”
“Jam berapa mulainya?”
“jam lima sampai jam delapan malam”
“Bayar berapa?”
“Seratus ribu sebulan”
“Nanti bapak kasih kamu uang”Fasa hanya tersenyum. Bokep brazzers Fasa juga melihat rambut kemaluan ibunya yang tipis seolah menyatu dengan rambut kemaluan orang itu yang lebih rimbun.“Kamu keluarin diluar, aku gak mau memeknya terlalu banjir,” kata Dimas. Dia jilatin memeknya Dewi sambil menghisap kelentit di atas memek Dewi. Adam mengangkat Dewi yang berlutut, membantu melepaskan kaos hitam dan beha. Rasa memek yang asin anyir itu menjadi semakin asin. Partodi rubuh terlentang di sebelahnya. Si Putri. Dari ruang tamu, Pak Lambert bisa melihat bagian kaki siapa sahaja yang berbaring di atas ranjang dalam kamar itu.“Ada apa nih, Wi?” tanya Tedi.










