“Kok diam, Tante” aku benar-benar ingin tahu. Bokep barat Ah, ternyata Tante juga berpakaian ‘lengkap’. Lagi-lagi aku terrangsang. ***Dua hari kemudian ketika aku pulang sekolah, kulihat ada mobil Oom di garasi. Belum, belum bersih” jawabnya sambil menuntun tanganku ke bawah perutnya. Bukan salahku seluruhnya, aku coba membela diri. Di sebelah puting dada kiri Tante ada bercak merah. “Bagaimana kalau begini saja Tante..” Kataku sambil menempelkan penisku ke bibir Tante, minta dikulum. Oom pasti ada di dalam, mobilnya ada. Apa yang kulakukan ? Hewan yang sedang menikmati reproduksi. Luar biasa. Tangan Tante juga ke bawah. Kucium rambut-rambut halus itu sebentar. Dito belum nongol.Aku ambil bangku paling belakang, mojok, lalu mencoba berkonsentrasi. Enak, sedap seperti waktu mimpi basah. Aku jadi lebih memperhatikan Si Mar.Mungkin ia setahun atau dua tahun lebih tua dariku, sekitar 18 lah. sopir Bajaj itu memaki-maki membuyarkan lamunanku. Enak-enak geli atau geli-geli enak. Jangan di situ, sakit.




















