“Telepon Pak Ricky, dari Felly.”
Shit..! Kami mengobrol panjang lebar hingga tengah malam. Bokep china Selalu saja kami gagal bubaran kalau kami saling bertemu. Tempat ini sejarah bagiku. Mungkin a quicky morning akan melupakan Felly. Dan teringat Felly. Felly lagi. Buat mereka life style seperti ini murah bukan main. Felly menampakkan wajahnya di jendela belakang. Sebenarnya tidak ada apapun yang mengganggu pikiranku. “Hanya sedikit over drive.”
“Elo sendirian?”
Kujawab dengan anggukan lemah. Benar-benar butuh refresment hari itu. Tidak juga. Omongannya yang menceritakan pengalaman dua tahun berpisah denganku tidak kudengarkan.Akhirnya acara makan siang selesai jam 14.00 dengan janji kami bertemu lagi nanti sepulangku dari kantor. Aku tidak tahu namanya, menurutku itu daster.Tampak dewasa sekali ia. Setelah ia merapihkan celanaku, ia membereskan pakaiannya sendiri yang berantakan.




















