Aku sudah tidak memperdulikan apa-apa lagi, kecuali mempraktekkan gambar-gambar yang dilihat tadi. Bokep montok Mas,” dia berbicara tanpa menoleh ke arahku. “Ha.. “Ya.. Hanya matanya yang sayu itu memandang kepadaku. “Ya.. hh..” dia berdesah ketika kepalaku menyeruduk buah dada yang masih terhalang T-shirt merah muda di balik jaket jeans yang terbuka kancingnya. “Bisa pulang sama-sama?” aku bertanya sambil mataku sebentar-sebentar mencuri pandang ke arah pantatnya yang kelihatan besar membayang dibalik celana trainning kain parasitnya. Rani tetap baik pada kami berdua. Tapi dia tidak menjawab. ahh..” Aku semakin bernafsu mendengar rintihannya. Aku terduduk dia pun terduduk di atas kemaluanku yang masih menancap di pantatnya.Kepalaku terkulai di punggungnya. Keberingasanku makin menjadi. “Aku sebenarnya tau siapa kamu.. aku kelupaan menuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, cuma dikit kok.” “Rumahnya deket sini?” “Iya di asrama, dan saya biasa kerja malam-malam begini,” jawabnya.
