Ketika kulihat lagi yang cewek, ternyata aku juga mengenalnya. Bokep jepang Aje gileee!“Kok manyun San?” tanyaku basa-basi sedikit sebelum mulai makan, sebab kulihat juga raut wajah doi agak sepet.“Ngapain tadi eloe tanya-tanya ke Carol, apa eloe sendiri ngga bisa liat?” tanyanya ketus sekali.Kaget juga aku, aku di ketusin seperti ini. Hal itu memberikan pemandangan indah tersendiri, terlebih ketika Irene mendongakkan kepalanya meresapi kenikmatan yang datang.Sejurus kemudian Irene membungkukkan tubuhnya ke depan dan bertumpu pada kedua lengannya sementara pinggulnya terus memainkan gerakan indah berirama turun-naik turun-naik berulang-ulang. Kalau mungkin malah jangan berkedip.Jadi kutahan mataku untuk menutup lubang itu, sambil berdoa semoga tidak ketahuan, he… he… he… Sudah salah masih minta slamat, dasar manusia, jadi manusiawi.Setelah agak lama Irene tenggelam dalam kesibukannya dan aku merasa aman, perlahan kuangkat mata dari lubang itu dan kututup kembali dengan poster.










