Sedangkan aku, jatah makanku saja terlambat dan aku pun selalu disiksa secara sadis oleh majikanku. Penisku pun mengeras. Bokep indo Kali ini sasarannya adalah kemaluanku. Dada, perut dan paha tidak luput dari tetesan cairan lilin panas. Jangan siksa saya lagi, Nyonya..!” aku merintih memohon belas kasihan Nyonya Hana.Dia hanya tersenyum.Nyonya Hana lalu memiringkan lilin yang tadi dinyalakannya ke arah pantatku yang terbuka. Rasanya sakit sekali. Nyonya Hana tertawa terbahak-bahak melihatku kesakitan dalam keadaan telanjang dan terikat tidak berdaya. Keringatku membasahi tubuhku dengan deras membuatku semakin lemas.Sementara itu, punggungku terasa amat sakit akibat cambukan dan bagian depan tubuhku dan daerah sekitar kemaluanku masih memerah akibat siksaan panas lilin tadi malam. Untuk mencapai tempat itu, aku harus berjalan melalui pinggir jalan raya dalam keadaan telanjang dan sambil memakan tulangan ayam. Dicaci, dihina, direndahkan dan disiksa secara sadis oleh majikanku. Tetapi Nyonya Hana hanya tersenyum.Dia lalu meneteskan lilin itu ke bagian-bagian
