Ranjang mulai mengeluarkan deritan-deritan seirama dengan goyangan tubuhku menikmati sempitnya liang vagina Rena. Bokep hijab Tinggal skripsi yang tetap menghadang langkahku.Semacam telah kuceritakan pada cerita-ceritaku terdahulu, aku telah memiliki bisnis sendiri, dimana hasilnya lebih dari lumayan utk membiayai kuliah serta nasibku di ibukota ini. Leher serta pundaknya yang putih mulus segera kucium serta kujilati. Sambil menikmati pesanan masing-masing, kami berbincang-bincang. Udah nggak usah” tolakku. Terbukti kalau mau barang keren ada harga yang wajib dibayar. “Oh ya, namanya siapa ?” tanyaku
“Elis” sahutnya sambil mengulurkan tangannya
“Wawan” kataku menyambut uluran tangannya. Pusing nih di mal terus” kataku seusai mereka berakhir berbelanja. Namun tidak apalah, pikirku. Kuturuti kemauannya. Terbayang nikmatnya bila aku bisa merasakan kenyalnya buah dada ranum ABG manis ini. Tangannya tampak meremas sprei ranjang. Mata mereka agak sedikit kaget melihat ukuran kejantananku. Habis mr.happy-nya gemesin banget deh..Rena nggak ambil mukanya kok..” sahutnya.




















