“Kenapa sih Ben?”, tanyanya. Bokepindo Vaginanya mulai
berdenyut hebat, hidungnya mulai kembang kempis,dan akhirnya…
“Ben…,
ohh…, Ben…, udahh…, entot saya Ben!”, Susan mulai memohon kepada
saya untuk segera menyetubuhinya. Oh, rupanya
sewaktu dia mandi sudah dibersihkan dan disabun dengan baik sehingga
bau vaginanya harum. Dia tidak menolak, dan setelah saya buka bajunya, kelihatanlah buah
dadanya yang masih terbungkus rapi oleh BH-nya. Suatu
waktu, saya jemput Susan dari kuliahnya untuk pulang. Rasanya saya seperti melayang terbang tinggi bersama Susan. Saya bangun dari daerah
selangkangannya dan mulai mengatur posisi di atas tubuhnya dan
menindihnya sambil memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lorong
vaginanya perlahan. Sebelum membalikkan
badannya, Susan memelorotkan rok mininya di hadapan saya dan tersenyum
manis memandang ke arah saya. Tangan saya yang tadi
memegang pinggulnya, turun perlahan ke pangkal pahanya dan akhirnya
saya berhasil merasakan betapa mulus dan lembutnya paha Susan.
