“Itu karena pikiranmu belum dewasa. Konsentrasi tinggi serta posisi duduk dan letak meja didalam penginapan yg sebenarnya tdk ideal untuk dipakai kerja membuat leherku terasa pegal. Bokep cina Kaki kirinya kuangkat sedikit keatas dan kuletakkan diata pinggulku sehingga batang kemaluanku yg telah mengeras dapat masuk dengan posisi miring. Mbak..”. Tertidur pulas selama beberapa jam akhirnya aku terbangun oleh suara ketukan pintu. “Mbak, jangan nyubit lagi Mbak, ampun Mbak..”, katau meminta belas kasihannya. Ini notanya kamar sudah aku bayar sampai malam ini, jadi besok kalau kamu keluar dari sini jangan kamu bayar lagi tapi kalau melanjutkan silakan bayar sendiri ya. “Ya ampun Zainal, kamu baru bangun!”, teriak Indah. “Rugi!”, jawabku singkat dengan bergurau tanpa kupikir akibatnya. “Mbak, pria yg duduk disana ada yg ngelihatin Mbak terus, sepertinya naksir, mau kukenalkan Mbak”, kataku sambil menghabiskan roti bakarku. kamu nggak pernah bisa diajak serius”, keluhnya dengan muka masam.




















