Adacairan putih di celana dalamku.Di kantor, aku masih terbayangbayang wanita yang dilehernya ada keringat. Namun, tibatibakeberanianku hilang. Bokep hijab Iamembersihkan punggungku dengan handuk hangat.Ketika menjangkau pantatku ia agak mendekat. Di mana? Akudipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Ia terusmengelap pahaku. Aku mengurungkan niatku. Apakah perlu menhitungkancing. Lalu memegangpahaku, Yang mana..?Yes..! Nafasnya tercium hidungku. Aku duduk di belakang, tempat favorit.Jendela kubuka. Hariitu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belumada yang datang, baru aku saja. Ataujanganjangan ia tidak masuk ke salon ini, hanya purapura masuk. Makin lama makin jelas. Aku menyesal mengutuk ibu ketikapergi. Ia tersenyumramah. Haruskahkujawab sapaan itu? Jam berapa aku berangkat.




















