Ah apa saja. Suara pletak-pletok mendekat.“Ayo tengkurap..!” kata wanita setengah baya itu.Aku tengkurap. Bokep barat Di balik kain tipis, celana pantai ini ia sebetulnya bisa melihat arah turun naik Si Junior. Aku kira aku sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. Jendela kubuka. Tapi ia masih berjongkok di bawahku.“Yang ini atau yang itu..?” katanya menggoda, menunjuk Juniorku.Darahku mendesir. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Aku tidak ingat motifnya, hanya ingat warnanya.“Mau dipijat atau mau baca,” ujarnya ramah mengambil majalah dari hadapanku, “Ayo tengkurep..!”Tangannya mulai mengoleskan cream ke atas punggungku. Aku mengurungkan niatku. Aku membayangkan dapat menjepitnya di sini. Aku kegelian menikmati tangannya yang menari di atas kulit punggung. Aku masih mematung.




















