Wuih, kok rasanya begini. Bokep jepang Gadis itu nampaknya senang mendengar aku putus. Aku cumbui leher wangi itu. Mataku melebar memandangi dua gundukan manis tertutup kain pink tipis. Tapi si Rere menolak mentah-mentah. Malahan aku diceramahin, busyet dah!Makanya malam minggu itu aku nggak ngapel (ceritanya ngambek). Sedang Maidy, adiknya Murni entah nglayap kemana. Nggak tahu, entah karena suaraku merdu atau mungkin karena suaraku fals plus berisik, Maya datang menghampiriku.“Lagi nggak ngapel nih, Mas Andra?” sapanya ramah (perlu diketahui kalau Maya memang orangnya ramah banget)
“Ngapel sama siapa, May?” jawabku sambil terus memainkan Sialannya Cokelat. Bibirku merayap menyapu leher jenjang Maya. Semua teman kostku pada ngapel atau entah nglayap kemana. Dia suka sama aku. kuusap memutar pentel bengkak itu.“Auh…Mass.. “Belum tuh.”
“Pacaran juga belum pernah?”
“Katanya Mas Andra mau ngajarin Maya pacaran.” balas Maya. Darah perawan Maya menempel di ujungnya berbaur dengan maniku dan cairan kawinnya.
