Kalau begini mah, bayaran gak naik juga kita betah lho Non kerja sampai tua di sini”.Mereka tertawa senang sementara aku yang antara malu bercampur terangsang, tak bisa menanggapi gurauan mereka, karena Wawan sudah melanjutkan pompaan penisnya yang sekeras batangan besi itu, membuatku menggeliat dan melenguh dalam pelukannya. Bokep arab Aku langsung sadar, teringat kemarin memang aku menjanjikan hal ini. Dan cukup keras untuk membuat aku serasa melayang ke awang awing. Aku juga kembali ke kamarku, mempersiapkan diri ke sekolah. Beberapa menit setelah aku orgasme, Wawan tak tahan lagi. Aku juga kembali ke kamarku, mempersiapkan diri ke sekolah. Aku sudah tak merasa lapar lagi setelah sarapan sperma dan cairan cintaku sendiri. Mendengar omelanku, Wawan terdiam. Aku hanya diam menahan nikmat, ketika sendok kecil itu mengorek ngorek vaginaku dengan lembut, seolah menyendoki cairan cintaku dan sperma sperma dari Wawan dan Suwito.




















