“Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. Bokep indo Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. Aku memang tak mengerti dgn kekecewannya. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu. “Ohh..”, Lidya mengeluh panjang.Dia seakan baru benar-benar menyadari kalo aku bukan hanya tak pernah pacaran, namun masih sangat polos sekali. Namun Lidya tak manja dan bisa mandiri. Tak ada yg istimewa. Padahal aku sudaH punya mobil. Karena anak bungsu dan juga satu-satunya laki laki, jelas sekali kalo aku sangat dimanja. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda.




















