nggak pernah ada apa-apa kan?” Aku tersenyum kepadanya.“Thanks..”
“Your welcome, Ray,” jawab gadis manis itu sebelum menghilang di balik pintu rumahnya. hh..” kuraasakan keringat di permukaan perutku. Indo bokep Nia mengangkat kepalanya dan memandang ke bawah. “Ahh.. “Ray, aku tidak mau begini.”
“Nia, please..” kukecup bibirnya, sama sekali tidak merasakan penolakannya. Waktu..Kota Xxx, Jawa Timur, 1995Kami bertengkar hebat hari itu. Nia mencondongkan kepalanya. “Ahh.. Setelah tamat, ia kembali ke Surabaya dan bekerja di sebuah bank swasta yang namanya cukup kondang di Indonesia.Ceritanya sangat panjang (dan siapapun takkan mau mendengarnya, membosankan), namun yang kutahu saat itu aku butuh teman untuk bicara, untuk.. ahh.. Kamu tidur..? iya deh, tapi jangan berantem terus.”
Pikiranku sedikit melayang. “Tapi ada syaratnya..”
Sial! hh..” Kuangkat bajunya melewati kepalanya, menciumi dadanya, menjilati BH yang menutupi payudaranya, memegang ketiaknya, mendorong punggungnya terangkat, sehingga bisa kutekan kepalaku di dadanya. Membuat mataku rabun dan pikiranku yang sudah terkontaminasi obat melayang.Nia menggerak-gerakkan pinggulnya




















