Tapi aku masih bertahan dengan nafsuku, aku hanya mengajaknya bercengkrama.Tidak terasa 2 jamsudah kami berada di kamar hotel tanpa ada kejadian apa-apa. Bokep STW Santi pun balas meremas senjataku. Dengan penuh gairah, kulumat perlahan bibirnya. Sambil terus berciuman, satu persatu pakaian kami terlepas dan terhempas ke lantai. “Memang dulu Kamu tak sepuas ini..?”
“Entahlah, sepertinya lain, Kakak belum keluar ya..?”
“He.. Di dalam kamar hotel yang sederhana, “Kakak, ‘ingin’ ya..?”
“Ingin apa..?”
“Nggak tau ah..!”
Aku mencubit hidungnya, kami bercanda penuh kemesraan. Kini kami hanya menyisakan celana dalam saja. “Kak..? Apa lagi waktu doggy style, goyangan pantatnya sungguh nikmat sekali. Santi hanya menggeleng dan semakin erat memelukku. “Kenapa Sayang..? Berapa kali sudah senjataku meleset dan mengenai pantat Santi yang bahenol, dalam posisi begini memang agak sulit, apalagi punya Santi masih rapat, jari-jariku saja masih terjepit oleh dinding kemaluannya.“Kakak di atas deh..!” akhirnya Santi menyerah.




















