Aku yang terkecil di komunitas itu. film porno Setiap saat hampir dia yang selau ada di dekatku, menyuapi aku makan, mengajakku bermain atau memandikanku. “Shh.. Pasti mau turun hujan nih,” pikirku. Malam itu, jantungku berdetak 3 kali lebih kencang dari biasanya. Wajahnya tampak semakin cantik, dengan hidung mancung dan bibir kemerahan seperti habis makan sambal. Dan selalu, seperti malam-malam sebelum malam itu, aku seperti merasakan ada gerakan kecil, menimbulkan suara gemeretak di alas tidur yang ku tempati. Membiarkannya, berarti neraka, tapi kalau untuk melepasnya, jelas hal yang tak mungkin, mengingat sekecil apapun gerakan tak wajarku, Nenek akan curiga, dan show nya pasti sertamerta b e r a k h i r. Aku sempat duduk, mengamati posisi tidur Nenek, dengan menetukan bagian mana dulu yang mesti kubuka.
