Aku sudah tak merasa lapar lagi setelah sarapan sperma dan cairan cintaku sendiri. Aku memukul lengannya manja, lalu kami makan bersama. Bokep montok Dan cukup keras untuk membuat aku serasa melayang ke awang awing. Ia memang perkasa untuk urusan sex, membuatku semakin kagum padanya. Tiba tiba Sulikah datang terburu buru sambil membawa celana dalam dan celana panjang satin pasangan baju tidurku. Betisku melejang lejang, pinggangku tertekuk ke belakang ketika aku menikmati orgasmeku dengan total. Tapi penisnya yang menancap di vaginaku tidak mengendur sedikitpun. Setelah berpamitan, aku mengenakan seragam sekolahku, lalu berpamitan pada kokoku, dan turun ke garasi. Mendengar omelanku, Wawan terdiam. Tak sekeras punya Wawan memang, tapi masih keras untuk ukuran orang seumur pak Arifin. Kurasakan penis itu sudah mulai melesak sedikit, dan gairahku langsung naik cepat.
