Selembar ijazah SMP yang kubawa dari desa, ternyata tidak ada artinya sama sekali di kota ini. Tapi aku malah menolaknya.Wanita yang kuperkirakan berusia sekitar tiga puluh delapan tahun itu memandangiku dengan kening berkerut. Indo bokep Pagi, siang sore dan kapan saja kalau dia menginginkan, aku tidak boleh menolak. Wanita ini benar-benar seorang maniak. Kalau memang bisa, kebetulan sekali”, sahutnya.Sesaat aku jadi tertegun. Jangankan hanya ijazah SMP, lulusan sarjana saja masih banyak yang menganggur.Dari pada jadi gelandangan, aku bekerja apa saja asalkan bisa mendapat uang untuk menyambung hidup. Sejak bekerja di rumahi ini dan menjadi sapi perahan untuk pemuas nafsu Nyonya Majikan, tabunganku di bank sudah banyak juga.
