Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu. Bokep china Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Kunikmati kembali tubuh Silvia tanpa perlawanan. Melihat Silvia begitu masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Dengan memanfaatkan jasa kereta cepat Argolawu jurusan KotaX-Jakarta, aku bisa melesat ke Stasiun Gambir Jakarta. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Awalnya saya membelai rambut Silvia dan mencium bibirnya. Silvia terlihat lemas lalu tertidur. Dengan memanfaatkan jasa kereta cepat Argolawu jurusan KotaX-Jakarta, aku bisa melesat ke Stasiun Gambir Jakarta. Nafasnya semakin kencang. Kudekati mukanya. Silvia terlihat pasrah mengikuti hentakanku. Kubuka pintu kemaluannya. Rambutnya acak-acakan. Kutekan lidahku ke lubang kemaluan Silvia yang kini sedikit terbuka. Tubuh kami berhadapan. Sayang kalau hanya sekali main di panggung ranjang panas. Karena itu, begitu tiba di hotel aku bergegas chek-in dan membogkar rahasia perasaanku di kamar nomor 102.Di kamar hotel 102, di antara lampu remang-remang, Silvia hanya termangu memandangiku.




















