Nggak, pak. Uuiihh.. Link bokep uh.. Sementara bibir dan tanganku yang nganggur, kugunakan untuk kembali menyerang puting susunya dengan menghisap dan melumatnya rakus.”Ooghhhhh.. Batangku ia sapu dengan lidah, ujungnya ia jilat pelan-pelan, buah zakarnya ia remas-remas sambil sesekali diciumi juga, sementara jembutnya yang lebat ia sibak agar tidak mengganggu.”Mbak… Uhhh, enak banget sih…” kuelus-elus kepalanya. Dia tampak sedang menanggung kegatalan birahi yang amat sangat.Kuusap keringat yang mengucur deras di mata, pipi dan bibirnya, lalu kukecup dia sekali lagi, panjang dan mesra. Sebagai salam perpisahan kita.” sahutnya nakal sambil melempar senyum serta melirikkan matanya kepadaku, seperti menanti reaksiku. Saya jadi takut.” Sahutnya terus terang.Aku tersenyum. ”Ohhhh… bapak memang hebat. Konsentrasi lalu kukerahkan pada kemudi saja.***Esok harinya, bagaikan deja vu, kembali taksiku dihentikan olehnya, masih di tempat dan jam yang sama.




















