Tanpa berganti posisi aku percepat gerakanku. Bokep montok “Dimas Kenapa berhenti?”, ucapnya lirih seraya matanya yang sayu memandangku. Segera kuarahkan bibirku ke puting kanan. Masang headphone di telingaku. Ibu Titis ini berparas sangat cantik, mungkin sensual. Tiba-tiba lidahnya menjulur dan menjilat bagian belakang penisku dari pangkal sampai ke ujung. Desahan itu membuatku semakin ganas. Hidungku nyaris bersentuhan dengan hidung Mbak Titis. Posisi tubuhnya membungkuk di depanku. “terusin mas… terusin”,
Aku semakin gencar mengulum puting tetek Mbak Titis. Kulirik jam tanganku, masih jam 11. Mbak Titis berusaha mengatupkan pahanya tapi aku menahannya dengan kedua tangan supaya tetap terbuka. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Artinya 20 menit udah mau selesai siarannya. Ga jadi nyesel deh, Pak Min banyak ijinnya. Dia adalah istri bosku. “Ma…maaf bu…”, kataku terbata sambil tetep berusaha menarik celanaku. Ceritaku ini terjadi pada tahun 2001.




















