Sebelum menghilang di balik tikungan, dia tersenyum penuh arti kepadaku. Farah terlihat memejamkan mata. Bokepindo Lalu aku meminta buku PR nya.“Wah, ini mah sedikit susah, aku harus liat buku panduanku dulu”Aku mencari alas an agar aku bebas berduaan dengannya.“Buku panduan apaan sih?” tanya Farah.“Pelajaran kuliahku, atau begini aja, kamu besok sepulang sekolah mampir ke rumahku, nanti aku ajari sampai bisa”Alasanku mulai kususun untuk menjebaknya.“Ya sudah, besok aja ya”Aku menyerahkan kembali buku PR nya sambil meremas tangannya, Farah buru-buru menarik tangannya sambil tersenyum dan lari menuju rumahnya. Aku buka kancing ketiga, keempat dan semua…
Farah diam saja. Aku mendekat dan aku raih mukanya dengan kedua tanganku dan kemudian tanpa kata-kata aku mencium bibirnya yang aduhai.“Emmm…”Tangan kananku mencoba membuka pakaian seragam SMPnya. Sepertinya Farah meresapi pijatan di pangkal lehernya.“Enak enggak?” tanyaku parau.“Enak sekali kak” desah Farah membuat anuku semakin keras.Akupun memberanikan diri membuka kancing bajunya yang paling atas, dan dia










