plok! Bokep crot Sekonyong-konyong saya disergap berjuta-juta gelombang kenikmatan selama proses pemasukan itu. Masih tersisa peluh didahinya sebagaimana seseorang yang habis berolah raga atau bekerja keras.“Habis kerjaaa keras nih!” sindirku.“Ah, kamu bisa aja” sahutnya dengan pipi yang tersipu.“Rido dimana, Na?”“Kayaknya lagi mandi”Saya tarik tangannya menuju sofa yang ada diruangan tengah. Saya tusuk-tusukkan sambil menikmati setiap aliran lendir asmaranya. Bahkan ia sangat menikmati ciuman dan remasan saya. Sembari bergerak saya ciumi setiap bagian tubuhnya yang saya lewati. Perutnya, pusarnya, bulu-bulu kemaluannya yang lebat, dan bongkahan vaginanya yang membulat sempurna bak cangkang penyu. Putting susunya tampak menyembul dan tercetak jelas pada gaun itu sehingga dengan mudah saya tebak kalau ia tidak mengenakan pakaian dalam. Lalu dengan sangat lahap istri saya mulai mengulumnya. Beberapa detik sebelum terjadinya pancaran klimaks, Rido mencabut penisnya kemudian menghampiri wajah istri saya. Sehingga saya coba menekan pinggul lebih dalam lagi. Ia menarik diri lalu menelentangkan tubuh




















