Pada akhirnya aku-pun menuntun Tante Mirna dengan posisi tanganya kurangkulkan ke pundakku, sedangkan tanganku memegang pinggangnya yang sedikit berlemak itu. Dalam kesehariannya Tante Mirna selalu mengenakan baju lengan panjang, gamis, dan berjilbab. Bokep hijab ”, tanyaku sambil mengurut kakinya yang kesleo.Setelah aku mengurutnya nampaknya kaki Tante Mirna sudah baikan,“ Iya Vick, tante nggak papa kok, Sebentar yah Vick biar Tante bikinin Teh buwat kamu ”, ucapnya sembari berjalan dengan agak pincang.“ Udah tidak usah Tante, lagian kaki Tante-kan masih sakit, Vicky langsung pamit pulang saja deh Tante ”, ucapku mencoba berpamitan.“ Eh jangan gitu dong, anggep saja ini ucapan terimakasih Tante karena kamu tadi sudah tolong Tante ”, jawabku basa-basi.Padahal saat itu aku berharap sekali untuk seharian disana, hahaha. Lalu,“ Ini lampunya Vick dan ini kursinya untuk pijakan kaki kamu biar sampai saat mengganti lampu.




















