Wajahnya merona. “Kok ngliatin aja, pakai dong bajunya”.“Habis . Bokep hot Tangannya meremas celana tepat di penisku. kini tubuh ibu muda yang putih itu seluruhnya terbuka. Aku juga berpegang teguh pada sumpah dan etika dokter dalam menangani para pasien. Aku mencari-cari wanita molek itu. “Yang mana Bu ya?. Entar jadi lagi”.“Jangan khawatir, Syeni pakai IUD kok”.Inilah jawaban yang kuinginkan. Kembali aku naik ke pembaringan, merebahkan tubuhnya, dan mulai melepas kaitan dan rits rok pendeknya. kebelakang terus engga?”.“Iya Dok”.“Udah berapa kali dari pagi.“Hmmm . dua kali”.“Ibu ingat makan apa saja kemarin ?”.“Mmm rasanya engga ada yang istimewa . Bukan main ..”,katanya sambil menatap penisku. Sudah masuk tahun ketiga aku buka praktek di sini semuanya berjalan biasa-biasa saja seperti layaknya praktek dokterr umum lainnya.Pasien bervariasi umur dan status sosialnya. Memang ada sedikit benjolan di situ, tapi ini sih bukan tanda2 kangker.




















