“Thanks, Urip.. Bokep montok “Belum tuh, males ah ngomongin tugas, mending ngobrol yang lain saja” Horee.. “Gue melihat dia jalan ama temen gue, dan kepergok di kosan temen gue itu”
“Trus?”
“Gue gak bisa maafin dia..”
“Ya, sudah mungkin kamu masih emosi saja, santai saja dulu masih banyak pekerjaan. Uh, aku sudah tidak sabar lagi namun dengan tenang aku mengelusnya dari luar. Jenni kembali menggelinjang.Aku bisikkan perlahan, “Jenni.. Sebetulnya sejauh ini tidak ada yang kurang dengan keluarga dan profesiku sebagai orang marketing. Kusibak dengan lembut rimbunan hutan yang sudah becek itu. Di depan pintu kamar dia malah menawarkan aku masuk, pengen ngobrol katanya. uhh..” Masih dalam posisi 69, Jenni terdiam sesaat, kulihat kemaluannya masih merekah merah.Perlahan ia mulai bangkit dan mengecup bibirku.“Sorry sayang, gue duluan..”
“No problem Jenni.. ya kan?”
“Kok tau sih?” kataku pelan.JenniAku jadi ingat Dewi mahasiswi yang minta bantuanku menyelesaikan skripsinya dan akhirnya bisa tidur dengannya.




















