Sebentar. Kelelahan sudah merasuk ke dalam tulang sumsumku. Bokep rusia Baju-bajuku masih berserakan di lantai. “Ahhh..,” erangku. Ia hanya balas menatapku dengan alis terangkat seolah mengulangi pertanyaan yang baru diajukannya. Secara otomatis lenganku terangkat dan memeluknya. Kulebarkan pahanya, dan sambil memegang batang kemaluanku dengan satu tangan, kutekan batang kemaluanku ke bibir kemaluannya. Kualihkan pandanganku ke arah gelas di atas meja. “Aku..ah… maafkan,” bisikku setelah sadar bahwa aku terlalu cepat baginya. Ia menoleh dan memandangku. Namun bukannya langsung pulang, di jalan ia memintaku untuk berhenti di Dunkin’s. Entah berapa lama kami berpagutan, dengan kedua lenganku memeluk tubuhnya. Lalu ia menarik sebelah kantung matanya dengan jemari telunjuk, sambil mengeluarkan lidah. Katanya, “Help me?”
“Ahh,” desahku, lalu mengulurkan kedua lenganku, menyusupkannya ke balik pinggulnya, berusaha mencari pengait span yang ia kenakan.
